Wednesday, August 24, 2011

Pentas Tari Musik Caraka Buana di Pretoria

Pada tanggal 18 Agustus 2011, KBRI Pretoria dengan dukungan tim kesenian Sanggar Caraka Buana dan EFEF Band di Musaion Auditorium kampus Universitas Pretoria telah menyelenggarakan Malam Budaya Indonesia.
 
Tujuan penampilan di kampus ternama Afsel tersebut adalah dalam rangka upaya untuk lebih meningkatkan citra budaya Indonesia yang pada kesempatan ini dalam bentuk penampilan seni tari dan musik untuk meningkatkan minat dan pengetahuan generasi muda Afrika Selatan terhadap budaya Indonesia dan lebih jauh lagi guna mempererat rasa pertemanan dan saling pengertian di antara generasi muda kedua bangsa pada masa yang akan datang.
 
Acara yang berlangsung dari pukul 19.00 sampai dengan 22.30 dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI, Sjahril Sabaruddin dan dihadiri tidak saja dari kalangan mahasiswa Universitas Pretoria, namun juga dari kalangan masyarakat umum, media cetak dan elektronik serta “Friend of Indonesia”. Para penari telah cukup berhasil menampilkan tari – tarian Indonesia dengan baik antara lain tari Belibis, tari Kipas, tari Punjari, tari Jaipong Kembang Tanjung, tari Merak, tari Nandak Ganjen, tari Marpangir, tari Jaipong Bajidor Kahot dan tari Saman, serta mendengarkan lagu – lagu Indonesia seperti Jali – jail, Bengawan Solo dan lagu – lagu daerah lainnya yang dikemas dalam musik semi rock yang sangat menarik.
 
Penampilan tari Nandak Ganjen yang genit dan jenaka membuat para penonton tertawa riuh rendah, sementara penampilan tari Saman membuat penonton berdecak kagum atas keunikan gerakan jari – jari tangan para penari tersebut. Para penonton dibuat bangkit dari tempat duduknya ketika para pemusik muda EFEF Band menyanyikan lagu Afrika Selatan yang berjudul “Shosholoza”, mereka naik ke atas panggung dan berjoget ria dengan para pemain band dan pengunjung lainnya.
 
Acara “Indonesia Cultural Evening” tersebut ditutup dengan lagu Poco – poco serta lagu Kopi Dangdut dimana semua penari beserta penonton berjoget bersama di atas panggung. Penutupan secara resmi acara tersebut ditandai dengan penyerahan cenderamata dari Duta Besar RI kepada Direktur Seni Universitas Pretoria, Dr. Mashita Hoane serta foto bersama dengan para penari dan pemusik muda dari Indonesia, dan dilanjutkan dengan ramah tamah.

Selasa, 23 Agustus 2011
Sekali lagi, KBRI Pretoria dengan dukungan tim kesenian Sanggar Caraka Buana dan EFEF Band pada tanggal 20 Agustus 2011 di Pierneef Theater, Pretoria telah menampilkan acara Indonesian dance and music. Tujuan penampilan mereka di Theater milik masyarakat kulit putih tersebut adalah dalam rangka membantu KBRI Pretoria guna meningkatkan citra Indonesia dalam bentuk penampilan seni dan budaya serta untuk menarik minat masyarakat Afrika Selatan terhadap Indonesia.
 
Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 sampai dengan 12.00 dibuka dengan kata sambutan singkat dari Pejabat Fungsi Pensosbud yang pada intinya menyatakan bahwa kedatangan tim kesenian dari Indonesia tersebut adalah untuk memperkenalkan seni dan budaya Indonesia kepada kalangan generesai muda Afrika Selatan serta lebih jauh lagi guna mempererat rasa pertemanan dan saling pengertian di antara generasi muda kedua bangsa pada masa yang akan datang khususnya masyarakat kulit putih Afrika Selatan.
 
Acara yang cukup meriah tersebut ternyata dihadiri tidak saja dari kalangan masyarakat kulit putih saja namun juga dari kalangan masyarakat kulit hitam serta “Friend of Indonesia”. Para penari menampilkan tari Belibis, tari Kipas, tari Punjari, tari Jaipong Kembang Tanjung, tari Merak, tari Nandak Ganjen, tari Marpangir, tari Jaipong Bajidor Kahot dan tari Saman serta memperdengarkan lagu-lagu Indonesia seperti Jali-jali, Bengawan Solo dan lagu-lagu daerah lainnya yang dikemas dalam musik gitar akuistik.
 
Penampilan tari Nandak Ganjen yang genit dan jenaka membuat para penonton tertawa riuh rendah, sementara penampilan tari Saman membuat penonton kulit putih berdecak kagum atas keunikan gerakan jari-jari tangan para penari tersebut. Para penonton dibuat bangkit dari tempat duduknya ketika para pemusik muda EFEF Band menyanyikan lagu Afrika Selatan yang berjudul “Shosholoza”, kefasihan para pemusik muda Indonesia dalam menyanyikan lagu tersebut mendapat acungan jempol dari penonton khususnya yang berkulit hitam. Diakhir acara tersebut, para penonton meminta kepada pihak KBRI guna memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat melakukan foto bersama dengan para penari dan pemusik muda Indonesia sebagai tanda appresiasi spontan mereka terhadap budaya Indonesia dan penampilan memikat dari para penari dan pemusik Indonesia tersebut.